Kamis, 20 Mei 2010

Kaum-kaum kanibal

1. Kaum Karib
Nama Karibia diambil dari nama kaum Karib ini. Christopher Columbus adalah orang pertama yang melaporkan adanya praktik kanibalisme dalam suku ini. Columbus menyebutnya Caniba (berasal dari "Karibna", bahasa Karib yang berarti "orang"). Orang-orang Eropa kemudian beranggapan bahwa suku karib melakukan kanibalisme secara umum tetapi sebenarnya mereka hanya melakukannya dalam ritual tertentu dan hanya pada musuhnya.



2. Bangsa Aztec 
Tidak diragukan lagi bahwa bangsa Aztek adalah masyarakat paling brutal di benua Amerika pra-Columbus. Mereka mengorbankan ribuan manusia tiap tahun dalam ritual. Biasanya, mereka merobek tubuh korbannya dan mencabut hatinya, mereka juga sering membakar korbannya. Meskipun tidak ada bukti terjadinya praktik kanibalisme dalam suku Aztec, hampir bisa dipastikan bahwa mereka melakukan. Kanibalisme, walaupun tidak selalu sesuai dengan norma budaya, sering dilakukan dalam masyarakat pra-Columbus . Banyak ahli yang berpendapat bahwa suku Aztec menggunakan daging korbannya untuk makanan kecil. Teori lain adalah bahwa daging manusia hanya dimakan oleh kaum elit. Kurangnya protein hewani dalam makanan sukut Aztek menjadikan daging manusia sebagai konsumsi yang sehat bagi suku Aztek.


3. Kaum pribumi Amerika
Ada bukti yang menunjukkan bahwa suku pribumi Amerika melakukan praktik kanibalisme, termasuk suku Sioux, Cree, Comanche dan bahkan suku Iroquois, terutama suku-suku di Texas, New Mexico, dan Arizona. Suku Karankawa dari Texas yang sekarang sudah punah adalah salah satu contohnya. Pada tahun 1768 seorang pendeta Spanyol menyaksikan dan mencatat ritual Karankawa ketika tawanan diikat pada kayu. Suku The Karankawa lalu menari di sekelilingnya, secara bergantian mengiris dagingnya, memanggang dagingnya, dan memakannya di depan korbannyaa.



4. Suku-suku di Afrika

Praktik kanibalisme di Afrika telah ada sepanjang sejarah. Bahkan hingga kini organ tubuh manusia diperjualbelikan di pasar gelap. Beberapa orang percaya bahwa memakan organ tubuh manusia memiliki efek penyembuhan. Para dukun di Afrika membunuh manusia, mengambil organ tubuhnya,  dan menjualnya di pasar gelap. Hal ini mengakibatkan ribuan orang di seluruh Afrika hilang setiap tahun setelah berurusan dengan geng. Kebanyakan korban bahkan tidak dibunuh tetapi dipotong anggota tubuhnya ketika dalam keadaan hidup. Alat kelamin pria juga dijual sebagai obat impoten, selain itu ada juga pasar yang menjual segala bagain tubuh korban mulai dari jari sampai bibir. Kanibalisme juga dilaporkan di daerah-daerah Afrika yang sedang mengalami konflik seperti Kongo, Liberia dan Sierra Leone. 


 5. Suku  Fiji
Kanibalisme nampaknya telah meneybar di banyak budaya Polinesia dan Melanesia. Contohnya adalah Fiji yang pernah dikenal sebagai pulau kanibal. Salah satu kepala suku di Fiji mengklaim pernah memakan 875 orang dan bangga atas pencapaian itu.

Ketika sebuah kapal terbalik di dekat pulau pada tahun 1820  sang kapten memutuskan untuk memimpin para korban selamat untuk berjalan sejauh 3.000 mil ke Chili daripada mengambil risiko menghadapi para kanibal. Ironisnya, para korban kemudian terpaksa melakukan kanibalisme untuk bertahan hidup.


 5. Suku Korowai
Suku Korowai di Papua, Indonesia saling memakan anggota suku mereka yang dianggap melakukan ilmu hitam. Bagi mereka, otak adalah bagian yang paling lezat dan dimakan selagi mentah dan hangat. Rumah-rumah suku Korowai dibangun di tempat tinggi yang sulit dijangkau, hal ini tuntuk melindungi dari praktik kanibalisme yang merajalela. Suku Foree, yang tinggal di Papua Nugini juga diduga memiliki kelainan otak karena kebiasaan mengonsumsi mayat manusia.


Sumber: http://www.weirdworm.com/cannibalism-people-who-eat-other-people/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar