Senin, 17 Mei 2010

Alat bedah zaman dulu

Bayangkan jika dokter Anda melakukan pemeriksaan atau operasi dengan alat-alat berikut:

1. Pengambil peluru (1500-an)
Alat ini digunakan untuk mengeluarkan peluru yang tersimpan dalam tubuh pasien. Alat yang satu ini memiliki ujung berupa skrup yang dimasukkan ke dalam tubuh lalu ditancapkan pada peluru. Kemudian peluru tersebut ditarik keluar


2. Pisau amputasi (1700-an)
Pisau yang digunakan untuk amputasi pada abad ke-18 biasanya berbentuk melengkung, karena dokter bedah bertujuan membuat potongan melingkar melalui kulit dan otot sebelum tulang dipotong dengan gergaji. Menjelang tahun 1800-an, pisau lurus menjadi lebih populer karena pisau tersebut lebih efektif dan meninggalkan lipatan kulit yang digunakan untuk menutup luka.
 

3. Lintah buatan (1800-an)
Penyedotan darah dengan lintah adalah pengobatan yang populer sampai-sampai lintah buatan dibuat pada tahun 1840 dan sering digunakan dalam operasi mata dan telinga. Pisau putar akan memotong luka di kulit pasien, sedangkan silinder digunakan untuk menghasilkan ruang kosong yang mampu menghisap darah.

 4. Pelebar rahim (1800-an)
Alat ini digunakan untuk melebarkan rahim seorang wanita selama proses melahirkan, dengan ukuran pelebaran diukur pada skala pada pegangan. Alat ini tidak disukai karena sering menyebabkan rahim sobek.

5. Guillotine amandel (1860-an)
Alat ini digunakan untuk menghilangkan amandel dan cara kerjanya mirip dengan guillotine tradisional, yaitu dengan cara mengiris amandel yang terinfeksi. Alat ini digantikan oleh gunting tang dan pisau bedah di awal abad ke-20 karena tingginya tingkat pendarahan dan ketidaktepatan perangkat yang sering meninggalkan sisa-sisa amandel di mulut.
 
6. Pisau sunat (1770-an)
Ritual sunat dilakukan di seluruh dunia dalam berbagai tingkatan dan untuk berbagai alasan, tetapi beberapa alat yang digunakan adalah dalam proses tersebut cukup menakutkan seperti pisau Eropa dari abad ke-18 ini.   

7. Lithotome (1740-an-1830-an)
Alat ini digunakan untuk memotong kandung kemih dan menghilangkan batu. Porosnya ini berisi sebuah pisau tersembunyi yang dimasukkan ke dalam kandung kemih dan kemudian dilepaskan dengan menggunakan pegas. 

8. Suntikan asap tembakau (1750s-1810s)
Alat ini digunakan untuk memasukkan asap tembakau ke dalam usus pasien untuk keperluan pengobatan tertentu, terutama untuk menyadarkan korban tenggelam. Sebuah tabung dimasukkan ke dalam anus dan terhubung dengan sebuah funnigator yang mendorong asap ke dalam usus. Kehangatan asap tersebut dianggap dapat memicu pernapasan

9. Histerotom/Metrotom (1860-an-90-an)
Alat ini digunakan untuk mengamputasi leher rahim selama histerektomi. 
10. Kompas Hirtz (1915)
Kompas Hirtz digunakan untuk secara akurat menentukan di mana peluru berada dalam tubuh sehingga peluru tersebut kemudian bisa diangkat dengan tepat.   
11. Skarifikator (1910-an-20-an)
Alat ini digunakan dalam penghisapan darah. Pisau pegas dalam perangkat ini akan memotong kulit, dan gelas bulat khusus dipasang pada luka membantu menarik darah keluar dengan cepat.  
12. Vaginal Speculum (1600an)
Specula telah digunakan selama ribuan tahun untuk memungkinkan dokter memiliki penglihatan dan akses yang lebih pada area vagina (atau rongga tubuh lainnya). Alat ini melebar setelah dimasukkan.
13. Trephine (1800-an)
Alat ini merupakan bor tangan dengan pisau putar yang digunakan untuk mengebor tulang tengkorak. Pisau di tengahnya digunakan untuk memulai proses dan sebagai penahan alat agar memotong secara tetap
14. Pengambil panah (1500-an)
Tidak banyak diketahui mengenai alat ini kecuali bahwa alat ini dimasukkan ke dalam tubuh dengan poros  utama yang digunakan untuk mengambil panah. Pisaunya, yang tampaknya memiliki tepian yang tajam yang menghadap ke luar, kemudian diperluas dengan menggunakan pegangan, sehingga memperluas daging di sekitar panah untuk mencegah mata panah agar tidak merobek daging ketika ditarik keluar. 
15. Tang wasir (1800-an)
Tang ini digunakan untuk menangkap wasir di antara kedua bilahnya dan menerapkan tekanan untuk menghentikan suplai darah, menyebabkan wasir keluar. 
16. Gergaji amputasi (1600-an)
Beberapa ahli bedah memilih untuk memamerkan kekayaan mereka dengan gergaji yang penuh hiasan seperti ini, tetapi celah-celah dalam ukirannya telah terbukti menjadi tempat berkembang biak bagi kuman.
17. Sumbat mulut (1880-an-1910-an)
Sumbat kayu ini dimasukkan ke dalam mulut pasien yang sedang dibius, untuk menjaga agar jalan napas tetap terbuka.

18. Gergaji tengkorak (1830-an-60-an)
Gergaji tangan ini digunakan untuk memotong bagian tengkorak, memungkinkan adanya akses untuk perangkat lainnya.
19. Alat Hernia (1850-an)
Alat unik ini digunakan setelah pemulihan hernia. Alat ini dimasukkan ke dalam tubuh dekat daerah yang terkena dampak hernia dan disimpan di situ selama satu minggu untuk memproduksi jaringan parut yang akan membantu menutup hernia.
 
20. Ecraseur (1870-an)
Alat ini digunakan untuk memutus wasir dan tumor rahim. Rantainya dilingkarkan di atas massa dan diperketat dengan memperketat menggunakan roda gigi sehingag menghentikan sirkulasi darah.


sumber: http://www.lazypalace.com/bizarre-vintage-surgical-tools/


2 komentar: